Halaman
Fokus Pembelajaran:
Kali ini k
alian akan b
elajar memahami prestasi diri sesuai dengan kemampuan demi keunggulan bangsa.
Pembelajaran ini meliputi:
•
Berbagai bentuk prestasi diri;
•
Pengertian prestasi diri;
•
Peluang agar dapat mencapai prestasi; dan
•
Berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi diri.
Mengukir Prestasi
demi Keunggulan Bangsa
BAB IV
Setiap orang pasti ingin hidup yang serba kecukupan. Untuk itu, kita harus
bekerja secara gigih agar memperoleh penghidupan yang lebih baik. Orang yang
memperoleh prestasi, kehidupannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan
orang yang tidak memperoleh prestasi. Prestasi di sini mencakup dalam berbagai
bidang kehidupan di antaranya: bidang olahraga, pengetahuan dan teknologi,
dan lain sebagainya. Kesemuanya akan membawa keunggulan bangsa. Bangsa
yang unggul akan mendapat kehormatan di depan bangsa lain. Untuk itu, mari
kita bekerja giat agar memperolah prestasi yang gemilang!
Sumber:
Kompas
, 15 September 2006
94
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
Prestasi Diri
Pentingnya
prestasi diri
Menampilkan
berbagai aktivitas
untuk mewujudkan
prestasi diri sesuai
dengan kemampuan
Prestasi diri untuk
berprestasi sesuai
dengan kemampuan
Kata Kunci
–
prestasi diri
–
keunggulan bangsa
•
Potensi diri
•
Macam potensi
diri
•
Pengukuran
potensi diri
•
Hambatan dan
pengembangan
potensi diri
•
Cara untuk
berprestasi
•
Mencari peluang
untuk berprestasi
•
Bersikap positif
setiap peluang
•
Bersaing secara
sehat dengan
orang lain
•
Mempunyai
semangat
berprestasi
•
Berpartisipasi
dalam berbagai
aktivitas
Perhatikanlah skema alur pembelajaran di bawah ini!
95
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
A.
Pentingnya Prestasi Diri bagi Keunggulan
Bangsa
Pada dasarnya, manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai
makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk
lainnya. Hal ini karena manusia dianugerahi oleh Tuhan berupa
akal, pikiran, dan perasaan sehingga manusia mampu berkarya.
Jika kita renungkan, semua itu merupakan nikmat yang luar
biasa. Namun demikian, nikmat itu tidak akan berarti apa-apa
jika kita sendiri tidak mau berusaha untuk memanfaatkan dan
mendayagunakannya.
Anugerah pada dasarnya merupakan potensi yang
sepatutnya dikembangkan demi kemajuan kehidupan. Untuk
itu, mari kita awali berprestasi dalam berbagai kehidupan.
Berprestasi dalam berbagai kehidupan syaratnya kita harus
menggali dan mengembangkan potensi diri.
1. Pengertian Potensi Diri
Mengapa ada juara kelas dan yang tidak juara kelas?
Mengapa ada pemenang dan pecundang? Menurut
Buckminster
Fuller
, setiap manusia terlahir sebagai fitrah ke dunia. Kalau
begitu mengapa ada orang kaya dan miskin, ada orang pintar
dan bodoh? Jawabannya hanya satu, yaitu sang juara, para
pemenang, orang kaya dan orang pintar yang sudah dapat
mengenali, mengolah, menggali, dan mewujudkan, dan
mengembangkan potensi dirinya menjadi suatu kenyataan.
Bili Gates
menjadi orang terkaya karena ia berhasil menggali
potensi dirinya menjadi suatu kenyataan. Beckham menjadi
pesepakbola tersohor karena berhasil menggali potensi dirinya.
Para pecundang, orang miskin, orang bodoh adalah orang yang
belum berhasil mengenali dan menggali dan mewujudkan
potensi dirinya menjadi suatu kenyataan. Persoalannya adalah
sudahkah kamu mengenali potensi diri yang ada pada dirimu?
Pengertian potensi diri, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang
mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.
Gambar 4.1
Mengembangkan potensi diri menjadikan prestasi yang gemilang, misalnya dalam
Perlombaan Pilihan Dai Cilik (Pildacil).
Sumber:
Republika
, 9 September 2006
96
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
Manusia memiliki kemampuan, kekuatan, daya, dan
kesanggupan hebat yang mungkin tidak terbayangkan oleh
siapa pun sampai saat ini. Potensi diri adalah kemampuan yang
terpendam pada diri setiap orang. Pada kondisi normal, kita
hanya sanggup berlari biasa saja, tetapi ketika dalam ancaman
bahaya (misalnya dikejar binatang buas) kita sanggup berlari
sangat cepat di luar dugaan kita sebelumnya.
2. Memikirkan Tujuan
Apakah tujuan kalian? Pernahkah kalian membayangkan
tentang hal-hal yang mustahil atau kalian takut bayangannya?
Bukankah manusia pada zaman dahulu membayangkan untuk
bisa terbang? Ternyata, sekarang manusia bisa terbang dengan
pesawat terbang. Bukankah dahulu manusia membayangkan
bisa ke bulan? Ternyata manusia sudah ada yang pernah ke
bulan. Bukankah prestasi olahragawan hebat seperti Michael
Jordan, Ronaldo, dan Taufik Hidayat dimulai dan membayang-
kan kesemuanya?
Apakah kalian ingin menjadi seorang dokter yang hebat,
astronot, politikus, presiden, pedagang yang berhasil,
pesepakbola yang terkenal, petani berdasi, pebulutangkis sukses,
atau seorang pegawai negeri sipil? Atau kamu tidak ingin
menjadi apa-apa? Coba teliti dan tanyakan pada diri sendiri,
tanyakan harapan orang tua, tanyakan juga pendapat teman-
teman dekat tentang diri kita. Kemudian tentukan tujuan, dan
mulailah mengarahkan setiap sikap dan perbuatan untuk
mewujudkan tujuan tersebut.
Untuk memperoleh harapan tersebut kita harus pantang
menyerah dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Sebagai warga negara Indonesia dalam posisi pelajar, kalian
sebenarnya memiliki kesempatan luas untuk berprestasi. Prestasi
itu akan dapat terwujud jika kalian mampu menggali berbagai
potensi diri, baik di bidang akademis maupun nonakademis.
Renungkanlah, kesempatan tersebut sesungguhnya juga
merupakan sesuatu yang berharga. Dapatkah kamu bayangkan
remaja yang hidup di suatu negara dalam peperangan dan
kemiskinan? Mungkin mereka dihimpit oleh kekerasan,
dicekam rasa takut, dan didera kelaparan, sehingga kesempatan
untuk mengembangkan diri menjadi terbatas. Oleh sebab itu,
kita mesti memanfaatkan setiap kesempatan dengan baik. Begitu
pula potensi yang telah dianugerahkan Tuhan harus kita olah
demi mencapai suatu prestasi, demi masa depan dan dapat
menunjukkan keunggulan bangsa.
3. Macam-Macam Potensi
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki potensi. Namun,
potensi tersebut berbeda-beda. Ada orang yang kuat secara fisik,
ada pula yang mempunyai potensi kecerdasan yang luar biasa.
Setiap potensi sebenarnya merupakan nilai lebih yang dimiliki
oleh seseorang. Walaupun demikian, tidak ada manusia
sempurna yang memiliki kelebihan dalam segala hal
97
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
dibandingkan orang lain. Di sinilah kita memahami bagaimana
kedudukan manusia sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang
tidak mungkin memenuhi segala kebutuhan hidupnya tanpa
bantuan atau pertolongan orang lain.
Secara umum, potensi manusia dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut.
a. Potensi fisik (
Psychomotoric
), merupakan organ fisik manusia
yang dapat digunakan dan diberdayakan untuk berbagai
kepentingan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
b . Potensi mental intelektual (
Intellectual Quotient
), merupakan
potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama
otak sebelah kiri). Potensi ini berfungsi antara lain:
menganalisis, menghitung, dan sebagainya.
c. Potensi sosial emosional (
Emotional Quotient
), merupakan
potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama
otak belahan kanan). Potensi ini berfungsi antara lain untuk
mengendalikan amarah, bertanggung jawab, motivasi, dan
sebagainya.
d. Potensi mental spiritual (
Spiritual Quotient
), merupakan
potensi kecerdasan yang bertumpu pada diri kita yang
berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar
(bukan hanya mengetahui nilai, tetapi menemukan nilai).
Cara pengungkapan SQ adalah melalui pendidikan agama
dengan baik dan benar.
e. Potensi ketahanmalangan (
Adversity Quotient
), merupakan
potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian
dalam diri kita yang berhubungan dengan keuletan,
ketangguhan, dan daya juang yang tinggi. AQ merupakan
salah satu faktor spesifik sukses (prestasi) seseorang karena
mampu merespons berbagai kesulitan dengan baik. Dengan
AQ berarti seseorang telah mampu mengubah rintangan
menjadi peluang.
Dengan memiliki potensi yang berbeda, sudah tentu manusia
dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Sebagai
pelajar, kamu harus giat belajar, karena dengan belajar itulah
kita akan dapat meraih cita-cita. Harapan setiap insan tentu
berbeda, namun perbedaan bukan berarti saling bersaing akan
tetapi kesemuanya itu menurut kemampuan yang dimilikinya.
Gambar 4.2
Berpikir, menganalisis, ber-
hitung, dan memecahkan
masalah merupakan contoh
potensi mental intelektual
(Intellectual quotient).
Sumber:
Gatra
, 27 Agustus 2005
Gambar 4.3
Pendidikan agama yang baik
dan benar adalah contoh
pengembangan potensi mental
spiritual
(spiritual quotient).
Sumber:
www.google: image.com
Kerja Mandiri
Coba buatlah suatu cerita dengan tema:
“Bakat potensi diri untuk mengukir prestasi”
Ketentuan:
1. Cerita dibuat dalam bentuk karangan sebanyak delapan sampai sepuluh paragraf.
2. Mintalah petunjuk Bapak/Ibu Gurumu apabila mengalami kesulitan!
3. Kerjakan di rumah dan waktunya satu minggu setelah tugas diberikan.
4. Kerjakan di buku tugasmu!
98
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok dalam kelasmu, tiap kelompok terdiri dari lima siswa, kemudian
masing-masing kelompok bertugas untuk mendiskusikan pengalaman yang dimiliki
setiap anggotanya, yaitu mengenai:
a. Bagaimana seseorang memperoleh prestasi (dalam hal apa saja).
b . Bagaimana seseorang mengatasi kegagalan yang dihadapi.
Setiap kelompok memberikan komentar dan yang lain dapat memberikan pertanyaan
atau melengkapi atas permasalahan yang dihadapi.
Guru sebagai narasumber dan pemberi penilaian!
4. Pengenalan dan Pengukuran Potensi Diri
Setiap orang memiliki potensi, tetapi tidak setiap orang
mampu mengenali potensinya sendiri untuk kemudian
didayagunakan demi kesuksesan dirinya. Langkah awal untuk
menuju sukses adalah dengan mengenali potensi diri kita
sendiri. Jika kita mengenali apa yang mungkin menjadi kelebihan
kita dibandingkan orang lain, maka selanjutnya kita dapat
bekerja keras untuk mengembangkannya. Setiap bakat,
kegemaran, atau kebiasaan tertentu dapat saja merupakan
potensi yang akan berbuah menjadi prestasi jika kita mengasah
hal tersebut.
Untuk mengetahui potensi dirinya sudah tentu harus disertai
dengan rasa tanggung jawab. Tanggung jawab adalah suatu
kewajiban yang harus dilaksanakan atau dikerjakan oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk menyelesaikan tugas
yang dibebankan dengan tujuan untuk hasil yang terbaik.
Tanggung jawab dapat direalisasikan dengan cara merancang
berbagai hal di antaranya:
1. Menyusun skala prioritas
Skala prioritas maksudnya mengerjakan atau melakukan
sesuatu yang dianggap paling penting dan mendesak.
Contoh:
Belajar terlebih dahulu baru kita bermain.
2. Memfokuskan pada progam dan penjadwalan.
3. Optimalisasi beberapa kegiatan secara terpadu.
Kesemuanya itu merupakan rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan. Pada sisi lain, seseorang juga harus mampu bersikap
objektif dan realistis.
Objektif
dalam hal ini bermakna bahwa
memandang seseorang secara jujur, apa adanya, tidak
berlebihan, dan tidak menguranginya.
Contoh:
Pemain sepak bola yang dipilih memiliki tubuh tinggi dan juga
memiliki kemampuan berlari yang sangat cepat.
Gambar 4.4
Berawal dari kegemaran/hobi
menyanyi, mengantarkan
Delon menjadi berprestasi
dalam Indonesian Idol.
Sumber:
www.kerenbeken.com
99
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
Realistis, maksudnya bahwa untuk mengukur potensi,
hendaknya berpijak pada kenyataan.
Contoh:
Bahwa orang yang berpostur tubuh tinggi dan memiliki
kecepatan dalam berlari ternyata memiliki kemampuan olahraga
sepak bola.
Dalam pengembangan diri, pengukuran potensi di-
maksudkan untuk mengetahui sejauh mana potensi-potensi
yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui
introspeksi diri, melalui tanggapan dari orang lain, maupun
melalui tes psikologis.
Manfaat pengembangan potensi diri adalah untuk
mengembangkan
nature
dan
nuture
.
Nature
adalah kepribadian
manusia yang terbentuk dari bawaan/lahir/bakat. Sementara
itu,
nuture
, adalah kepribadian manusia yang terbentuk karena
pengaruh lingkungan. Dengan demikian, pengembangan
potensi diri berarti berusaha mengembangkan kepribadian yang
berasal dari dalam/bakat dan dikembangkan setelah berinteraksi
dengan lingkungan di mana seseorang berada.
Pengembangan potensi diri merupakan upaya untuk
memaksimalkan potensi-potensi positif (kekuatan-kekuatan)
yang ada dan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada
pada dirinya. Dengan demikian, seseorang mampu berperilaku
sesuai dengan peran yang sedang dimainkannya baik sebagai
makhluk pribadi, makhluk sosial, maupun makhluk Tuhan
yang bertaqwa.
5. Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri
Seringkali upaya untuk meraih prestasi bukan suatu jalan
yang mudah untuk dilalui. Hambatan kadang muncul
menghadang. Hal yang demikian menuntut kita untuk bekerja
Gambar 4.5
Dalam era globalisasi ini, kita harus mampu bersaing secara positif dan sportif agar
memperoleh prestasi dan kesuksesan sesuai kemampuan.
Sumber:
www.google:image.com
100
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
keras dan menyingkirkan rintangan serta meminimalkan
kekurangan diri. Jika hal tersebut dapat kita lakukan, maka
langkah selanjutnya akan lebih ringan.
Apakah potensi-potensi yang dimiliki seseorang bisa
berkembang?
Hal tersebut tergantung pada pribadi yang bersangkutan dan
lingkungan di mana dia berada. Dua aspek ini sangat
berpengaruh dalam proses pengembangan diri. Berikut ini
beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam upaya untuk
mengembangkan potensi diri.
a. Hambatan yang berasal dari lingkungan
Merupakan hambatan yang disebabkan antara lain oleh
sistem pendidikan yang dianut, lingkungan belajar/bekerja,
kebiasaan atau budaya tertentu dalam lingkungan
masyarakat.
b. Hambatan yang berasal dari individu sendiri
Merupakan faktor penghambat yang muncul dari sikap
negatif seseorang, misalnya berprasangka buruk, tidak
memiliki tujuan yang jelas, dan enggan mengenal dirinya
sendiri. Hal lain adalah tidak mau menerima umpan balik,
kurang mau mengambil risiko, takut situasi baru, sikap acuh
tak acuh, selalu mencari kambing hitam dan sebagainya.
Sementara menurut
Mike Woodcook
dan
Dave Francis
,
hambatan-hambatan pengembangan potensi diri tersebut adalah
sebagai berikut.
No.
Keterangan
Ciri-Ciri
Subjek
Perilaku
Melalaikan kesehatan fisik, hidup tidak teratur, tidak menerima
suatu kegagalan, merasa diri lemah.
Tidak mempermasalahkan nilai, bertindak berbeda dari nilai yang
dianut, mengambil sikap pasif terhadap kehidupan, menghindari
umpan balik, menghindari tanggung jawab.
Tidak mempunyai tujuan pribadi, cenderung mengubah arah,
tidak mengukur kemampuan, menghindari risiko, tidak punya
keseimbangan pribadi, tidak mempunyai tujuan jelas.
Menghindari tanggung jawab untuk belajar, menghindari
tantangan, tidak menguji diri, menyembunyikan perasaannya,
menghindari umpan balik.
Mempunyai masalah yang tidak terselesaikan, menggunakan
teknik yang kurang tepat, pendekatan yang tidak sistematis.
Menghindari risiko, tidak belajar dari kesalahan, puas dengan
kedudukan yang ada, cenderung tidak menyelesaikan tugas, tidak
yakin akan kemampuan sendiri.
1.
Ketidakmampuan
mengatur diri
2.
Nilai pribadi yang
tidak jelas
3.
Tujuan pribadi yang
tidak jelas
4.
Pribadi yang kerdil
5.
Kemampuan yang
tidak memadai untuk
memecahkan masalah
6.
Kreativitas rendah
101
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
Untuk itu, agar pengembangan potensi diri atau aktualisasi
diri dapat berjalan dengan efektif, diperlukan gizi dan stamina
yang tinggi. Gizi dan stamina tidak hanya untuk aspek fisik
semata, tetapi juga sangat diperlukan dalam mengaktualkan
potensi diri. Kekuatan fisik ini diperlukan agar kita mampu
bekerja keras. Perhatikanlah ketika kondisimu sedang lemah
karena sakit atau kurang istirahat. Kalian tentu sulit untuk dapat
belajar dengan baik. Akibatnya, mungkin prestasi belajarmu
menurun. Karena itu, menjaga ketahanan fisik melalui pola
makan yang sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup
akan sangat membantu dalam upaya mengembangkan potensi
diri.
6. Cara-Cara untuk Berprestasi
Sudah dijelaskan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai
oleh seseorang apabila ia melakukan pekerjaan dari waktu ke
waktu. Hasil kerja yang demikian itu dapat dilakukan dengan
meningkatkan motivasi. Motivasi adalah daya dorong untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Seseorang dikatakan memiliki motivasi apabila minat dan
perhatiannya terarah pada sesuatu yang akan dicapai dan
berusaha untuk terlibat melakukannya. Ia tidak akan berhenti
berpikir dan bekerja sebelum tugasnya selesai dikerjakan.
Kondisi tersebut dapat berlaku untuk semua bidang
kehidupan. Pada saat ini, kalian memiliki tugas utama belajar
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, kalian
perlu meningkatkan motivasi belajarnya. Dengan meningkatkan
motivasi belajar, kalian dapat memperoleh prestasi belajar yang
tinggi. Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar ialah
No.
Keterangan
Ciri-Ciri
Subjek
Perilaku
Merasa kurang dihargai, kurang bisa mengungkapkan pendapat,
citra diri rendah, tidak mampu mengatur diri sendiri dan tidak
mampu mengatur orang lain.
Kurang menganalisis kemampuan sendiri, mengikuti saja gaya
kepemimpinan yang sudah umum, menciptakan suas
ana kerja
yang negatif.
Lalai memberikan pandangan positif terhadap kerja karyawan,
membiarkan hasil kerja jelek, membiarkan karyawan kerja tanpa
pengawasan.
Tidak memandangan penting aspek pelatihan suatu tugas, tidak
tahu kebutuhan orang lain, tidak memberikan tugas yang mem-
berikan tantangan, kurang memperhatikan potensi orang lain.
Tidak dapat bekerja dalam sebuah tim, cenderung merasa paling
mampu, mengabaikan kemampuan atau pendapat orang lain,
kurang menghargai orang lain.
7.
Wibawa rendah
8.
Kemampuan
pemahaman
manajerial rendah
9.
Kemampuan menyelia
(mengawasi) rendah
10.
Kemampuan latih
rendah
11.
Kemampuan
membina tim
rendah
Gambar 4.6
Cukup gizi dan pola makan yang
sehat dapat membantu me-
ngembangkan potensi diri.
Sumber:
Dokumen penerbit
102
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
dengan meningkatkan empat kondisi motivasional, yaitu
perhatian, relevansi, percaya diri,
dan
kepuasan.
a. Perhatian
Maksudnya mau memperhatikan pelajaran yang akan
diajarkan dengan mengajukan berbagai pertanyaan.
Upaya terakhir menghubungkan pelajaran sebelumnya, rajin
membaca, dan memahami betul-betul pengetahuan
sebelumnya.
b. Relevansi
Relevansi maksudnya, materi yang dikaji tersebut
bermanfaat bagi kehidupan kita pada masa yang akan
datang.
c. Percaya diri
Percaya diri adalah yakin akan potensi yang dimiliki untuk
dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif.
Sehubungan dengan hal itu, percaya diri dapat dilakukan
dengan jalan sebagai berikut.
1) belajar materi secara bertahap, bagian demi bagian tidak
dilaksanakan dengan sekaligus;
2) materi yang sedang dikaji dihubungkan dengan tujuan
yang akan dicapai;
3) peningkatan pengalaman sukses dengan jalan selalu
mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya sebagai
latihan untuk menambah pemahaman dan
keterampilan;
4) kriteria keberhasilan ditentukan atau ditargetkan dalam
bentuk besarnya prestasi yang akan diperoleh; dan
5) pengembangan rasa percaya diri dengan menyakinkan
bahwa apa yang sudah dilakukan itu merupakan aktivitas
yang mendukung keberhasilan.
Meskipun rasa percaya diri perlu dikembangkan, kita
harus waspada agar tidak memiliki sifat sombong atau tidak
mau mengakui kelebihan orang lain. Setiap orang memiliki
kelemahan dan kelebihan yang harus kita akui. Kita perlu
juga waspada bahwa dengan meningkatkan rasa percaya diri,
tidak berarti kita dapat hidup tanpa orang lain. Manusia
adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Manusia akan merasa sepi jika ia
tidak memiliki teman untuk bergaul di masyarakat. Dengan
melakukan sosialisasi, manusia akan dapat meningkatkan
rasa percaya diri. Untuk itu kita harus tetap merasa yakin
akan potensi yang dimiliki untuk berinteraksi dengan
lingkungan secara positif.
d. Kepuasaan
Kepuasan datang apabila seseorang berprestasi dan
berhasil dalam mencapai tujuan. Untuk memperoleh
kepuasan terhadap prestasi yang telah dicapai, seseorang
tidak boleh mengabaikan pengalaman-pengalaman lain yang
berdampak kegagalan.
Gambar 4.7
Belajar dengan sungguh-
sungguh dan percaya pada
kemampuan sendiri adalah
syarat untuk mencapai
keberhasilan.
Sumber:
Gatra,
22 Oktober 2005
103
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
Oleh karena itu, kegagalan jangan mengakibatkan
seorang menjadi patah semangat. Kegagalan harus menjadi
cambuk agar tidak mudah menyerah. Kegagalan harus
dipandang sebagai tantangan hidup yang harus diatasi.
Untuk itulah, kita harus tetap berusaha dengan sekuat
tenaga, pikiran yang kita miliki, dan disertai dengan doa
mohon kepada Tuhan agar kita menjadi orang yang
berprestasi sesuai dengan pilihan hati nurani.
Itu semua merupakan bagian-bagian yang harus dimiliki
oleh setiap orang untuk berprestasi sesuai dengan
kemampuannya. Pelajar yang berprestasi sudah barang tentu
tidak menyia-nyiakan waktu, karena waktu adalah untuk
belajar. Tanpa belajar siswa akan ketinggalan informasi yang
berkembang saat ini.
Dalam era globalisasi yang serba sulit ini, kita harus mau
dan mampu bersaing positif dalam perkembangan globalisasi
yang semakin tidak terkendali.
Untuk itu, mari kita tetap belajar agar menjadi siswa yang
berprestasi dan menjadi orang yang sukses di masa yang akan
datang. Kesuksesan kita tidak tergantung dari orang lain tapi
dari diri kita sendiri, sebab Tuhan tidak akan mengubah nasib
kaumnya apabila kaum itu sendiri yang tidak mau
mengubahnya. Mari kita berprestasi demi keunggulan
bangsa.
Gambar 4.8
Sebagai pelajar, mari belajar dengan giat untuk memperoleh prestasi dan
kesuksesan.
Sumber:
Gatra
, 27 Agustus 2005
Kerja Mandiri
Coba kalian renungkan dan tulis kemampuan yang kallian miliki dan dapat kalian
kembangkan untuk memperoleh prestasi di bidang tertentu. Kerjakan di buku tugas,
kemudian kumpulkan kepada guru!
104
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
B
Menggali Potensi Diri untuk Ber-
prestasi Sesuai dengan Kemampuan
1. Mengidentifikasi Peluang untuk Memajukan prestasi
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan bangsa yang
beradab. Sebagai bangsa yang besar harus mampu bekerja sama
dengan bangsa lain. Hal ini demi untuk mewujudkan prestasi
bangsa Indonesia.
Sebelum Indonesia merdeka lahirlah seseorang yang berjiwa
besar beliau adalah Ir. Soekarno. Soekarno adalah presiden RI
pertama dan pahlawan Ploklamator. Ia menjadi presiden RI
sejak tahun 1945 hingga tahun 1967. Soekarno mempunyai
potensi tinggi, beliau pandai berpidato sehingga ia dijuluki “
singa
podium
(orator ulung). Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur,
pada 6 Juni 1901. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo
dan ibunya Ida Nyoman Rai. Jenjang pendidikannya di mulai
dari Indische School (IS) di Tulungangung Jawa Timur. Setelah
lulus dari IS, ia melanjutkan pendidikannya di Europesche
Lagere School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogere Burger
School (HBS) Surabaya, dan Technische Hogere School (THS),
sekarang Institut Teknologi Bandung ( ITB) di Bandung, Jawa
Barat, dan memperoleh gelar insinyur.
Soekarno selama menempuh Pendidikan di HBS Surabaya
bergabung dengan Tri Koro Darmo (Tiga Tujuan Suci), yang
kemudian bergabung menjadi jong java (Pemuda Jawa). Pada
tahun 1921 ia melanjutkan pendidikannya ke THS Bandung.
Berkat kepandaiannya dalam berpidato, ia terpilih sebagai ketua
umum Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan di
Bandung, 4 Juli 1927. Tujuan pendidikan PNI adalah untuk
mencapai kemerdekaan Indonesia melalui hasil usaha sendiri.
Karena sikap itu dianggap membahayakan bagi pemerintahan
kolonial Belanda akhirnya Desember 1929 dia dipenjarakan di
Sukamiskin, Bandung hingga 31 Desember 1931. Saat itu PNI
dibubarkan terpecah dua, yakni Partindo (Partai Indonesia) dan
PNI (Pendidikan Nasional Indonesia). Soekarno bergabung
dengan Partindo. Polisi Hindia Belanda kemudian menangkap
kembali. Ia kemudian bergabung ke beberapa daerah seperti
Ende, Flores (NTT) tahun 1934, Bengkulu pada awal 1938, dan
Padang Sumatra Barat pada 1942 pembuangan itu untuk
memisahkan beliau dari kegiatan politik.
Pada tahun 1942 ia dibebaskan pasukan Jepang. Pemerintah
Jepang mengangkat Soekarno sebagai ketua Poetera (Poesat
Tenaga Rakyat). Pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dengan
Mohammad Hatta diculik oleh para pemuda. Penculikan itu
terselip maksud untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Permintaan itu baru dipenuhi oleh Soekarno pada
tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Karena jasanya keberaniannya Soekarno dan Mohammad
Hatta memproklamasikan kemerdekaan menjadi alasan utama
Gambar 4.9
Ir. Soekarno, Presiden
pertama RI
Sumber:
Dokumen Penerbit
105
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
pemberian gelar sebagai Pahlawan Proklamator (1986). Untuk
itu patut mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
Selain Soekarno, pemerintah juga memberi penghargaan
kepada putra terbaik yang memiliki kemampuan dalam bidang
teknologi yaitu Bapak Baharuddin Jusuf Habibie dikenal dengan
adalah B.J. Habibie.
B.J. Habibie adalah presiden ketiga RI yang menggantikan
Soeharto. Aksi demonstrasi dan tuntutan reformasi memaksa
Soeharto mundur dari jabatannya (21 Mei 1998). Ia dikenal
sebagai ilmuwan dan ahli aeronautika.
B.J. Habibie lahir di Pare pare Sulawesi Selatan pada 25 Juni
1936. Ia sekolah di Bandung pada tahun 1954 di ITB. Pada tahun
1965 ia meraih gelar doktor di bidang konstruksi pesawat
terbang. Habibie termasuk mahasiswa yang sangat cerdas. Beliau
bekerja di Jerman. Pada tahun 1974 Habibie dipanggil pulang
ke Indonesia oleh presiden Soeharto. Untuk ditugaskan menjadi
penasehat utama presiden di bidang teknologi. Tahun 1976
dilantik menjadi direktur utama PT. Nurtanio di Bandung.
Pada 31 Maret 1978 dilantik menjadi Menteri Riset dan
Teknologi (Menristek) dan Ketua Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT). Pada tahun 1998 menjadi wakil
presiden.
B.J. Habibie menjadi presiden RI ketiga, masa yang sangat
singkat (Mei 1998–Oktober 1999). Ia menolak dicalonkan
kembali oleh partai Golongan Karya setelah laporan
pertanggung jawaban ditolak oleh Majelis Permusyaratan
Rakyat (MPR) pada bulan Oktober 1999. Di bawah
kepemimpinannya Indonesia berhasil menyelenggarakan
pemilihan umum (pemilu) multi partai yang damai dan
pemilihan presiden yang demokratis (1999).
Sebagai presiden, Habibie dikenal ramah terhadap siapa pun,
bahkan tidak jarang ia melucu ketika berpidato. Kedua tokoh
nasional di atas pada dasarnya sebagai bagian dari putra bangsa
Indonesia terbaik. Untuk itulah patut diberi penghargaan yang
sesuai dengan pengabdiannya. Putra bangsa tersebut
mempunyai prestasi yang luar biasa bagi bangsa Indonesia
karena keduanya memiliki kemampuan yang berbeda dan
mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan bangsa
di masa-masa mendatang.
Untuk itulah, kita perlu menggali potensi diri untuk dapat
berprestasi sesuai dengan kemampuannya. Berprestasi pada
dasarnya sesuatu peluang untuk menghadapi krisis. Ada
beberapa permasalahan di dalam menghadapi berbagai krisis
yang melanda bangsa ini.
Adapun proses yang dijalani untuk menghadapi krisis atau
kesulitan adalah sebagai berikut.
a. Introspeksi diri sendiri
Tujuan melakukan introspeksi terhadap diri sendiri
adalah untuk mengetahui kesalahan dan kebenaran yang
Gambar 4.10
B. J. Habibie salah satu
putra terbaik bangsa.
Sumber:
Ensiklopedi Umum untuk
Pelajar, 2005
106
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
kita lakukan pada masa lalu sehingga kita tidak melakukan
kesalahan pada hal yang sama secara berulang-ulang serta
dapat mendorong kita memperkuat dan mengembangkan
perbuatan benar yang telah dilakukan. Introspeksi terhadap
diri sendiri juga bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan
kekuatan yang kita miliki sehingga kita dapat mengukur
kemampuan maksimal yang dimiliki untuk mewujudkan
suatu peluang menjadi prestasi.
b. Jalanilah kehidupan
Jalanilah kehidupan dengan menjadi diri sendiri, setiap
orang harus menjalani hidupnya sendiri dengan
mengerahkan segala yang dimiliki agar kita tumbuh dan
berkembang ke arah kekuatan kita yang maksimal.
Kehidupan yang dijalani akan sangat berarti apabila di
dalamnya ada pertumbuhan dan perkembangan ke arah
peningkatan kemampuan baik secara kualitas dan kuantitas.
Orang yang menjalani hidup dengan perkembangan dan
pertumbuhan pasti mengalami perubahan yaitu orang yang
tidak takut mengatakan hal-hal baru dan berani melakukan
hal-hal baru. Orang yang mengalami perubahan akan
berhasil mewujudkan kemajuan dalam hidupnya karena
berhasil mengerahkan segala potensi yang dimilikinya. Orang
yang tidak mau tumbuh tidak akan pernah mencapai
kekuatan yang sesungguhnya.
Syarat-syarat agar seseorang mengalami perkembangan
dan pertumbuhan adalah sebagai berikut.
(1) Kedisiplinan, merupakan sikap mental yang mencerminkan
ketaatan dan kepatuhan kepada peraturan pemerintah
dan keputusan yang diakui oleh masyarakat sebagai
norma, baik yang ada dan dibuat serta diberlakukan bagi
diri sendiri.
(2) Ketekunan dan kesungguhan yang disertai kerajinan serta
semangat baja untuk menggunakan segala potensi yang
dimiliki ke arah pengembangan diri sendiri.
(3) Pikirkanlah tentang kemajuan, selalu berpikir tentang
kemajuan dan jangan sekali-kali berpikir tentang
kegagalan. Berpikir tentang kemajuan akan membuat
seseorang selalu berusaha mewujudkan perubahan ke
arah yang lebih baik.
c. Jangan pernah puas dengan prestasi-prestasi sekarang
Dalam hidup, kita hanya akan menjadi pemenang atau
pecundang. Pecundang adalah orang yang sudah puas
dengan prestasi yang dicapainya pada saat ini, orang yang
puas dengan apa yang diketahuinya sekarang, orang yang
puas dengan status yang disandangnya saat ini. Rasa puas
demikian akan menimbulkan sikap bahwa dirinya telah
sampai pada puncak prestasi, menganggap dirinya adalah
orang yang paling berpengetahuan dan hebat sehingga
menghambat perkembangan dan pertumbuhan hidupnya.
107
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
Pemenang adalah orang yang tidak larut dalam kepuasan
terhadap prestasi yang dicapainya hari ini. Kita puas dan
bersyukur terhadap prestasi yang dicapai pada saat ini tetapi
tidak boleh terlena dalam perasaan itu. Rasa puas dan syukur
harus mendorong kita untuk menggali dan menggunakan
segala potensi yang dimiliki untuk mewujudkan prestasi baru
yang lebih lagi. Orang yang demikian akan selalu
melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan secara
terus-menerus dalam kehidupannya.
d. Belajarlah terus-menerus
Menurut
Henry Ford
, kebanyakan orang berprestasi
melangkah lebih dulu dalam waktu yang disia-siakan oleh
orang-orang lainnya. Ketika orang lain bingung dan menyia-
nyiakan waktunya dengan bersantai, nongkrong, dan
bermalas-malas diri, orang yang berprestasi akan selalu
menggunakan waktunya untuk belajar secara terus-menerus.
Mempelajari sesuatu setiap hari adalah ciri pokok pribadi
pembelajar secara terus-menerus.
Manfaat yang diperoleh dari prinsip belajar secara terus-
menerus antara lain:
–
mengembangkan diri sendiri;
–
mengingatkan konsep teori dan pengetahuan yang telah
dilupakan;
–
memperoleh pengetahuan baru dan mutakhir untuk
menggantikan pengetahuan yang telah usang dan
ketinggalan zaman; dan
–
meneguhkan dan memperkuat segala sesuatu yang telah
dipelajari pada waktu-waktu sebelumnya.
e. Kembangkan rencana untuk pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan yang terencana dan
terprogram akan mengarahkan manusia kepada tujuan
hidupnya. Pembelajaran secara terus-menerus sangat
Gambar 4.11
Rasa puas dan syukur hendaknya mendorong kita untuk menggali dan berjuang
mewujudkan prestasi lebih lagi.
Sumber:
www.google: image.com
Gambar 4.12
Walaupun sudah berprestasi,
tetapi terus belajar dan disiplin
juga sangat diperlukan.
Sumber:
Kompas
, 5 Oktober 2006
108
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
bermanfaat apabila dilakukan berdasarkan suatu rencana
yang spesifik.
Eart Nightingalo
mengatakan, “Jika seseorang
akan menghabiskan satu jam setiap hari untuk hal yang sama
selama lima tahun, orang itu akan menjadi ahli dalam hal
tersebut”. Belajar secara terus-menerus akan memberikan
manfaat maksimal apabila dilakukan berdasarkan rencana
yang spesifik, kedisiplinan, dan ketekunan.
f. Bayar harga yang sesuai
Pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang terus-
menerus memiliki harga yang harus dibayar dan,
memerlukan pengorbanan. Belajar terus-menerus secara
disiplin memiliki harga, yaitu waktu yang harus disediakan,
tenaga yang dibutuhkan dan uang yang harus dihabiskan
untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan. Bila kita tidak
mau membayar harga yang sesuai untuk belajar secara terus-
menerus, maka kita akan berhenti bertumbuh dan
berkembang, kita hanya berjalan di tempat dan tidak akan
mencapai prestasi selanjutnya. Prestasi memerlukan
pengorbanan, tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan.
g. Temukan cara untuk menerapkan apa yang dipelajari
Pribadi yang belajar secara terus-menerus memiliki
pengetahuan tentang bidang yang dipilihnya. Jangan
puaskan diri dengan hanya memiliki pengetahuan tetapi
melangkahlah ke jenjang selanjutnya, yaitu menerapkan apa
yang kita pelajari, menerapkan apa yang kita tahu. Salah satu
contoh untuk menemukan cara menerapkan apa yang
dipelajari adalah dengan menjawab pertanyaan berikut.
(a) Di mana saya dapat menggunakan materi yang saya
pelajari?
(b) Kapan saya dapat menggunakan materi yang saya
dapatkan?
(c) Siapa lagi yang harus mengetahuinya?
2. Bersikap Positif untuk Setiap Peluang Berprestasi
Peluang berprestasi selalu ada, baik dalam keadaan susah
maupun senang, di kota maupun di desa, pada bidang pertanian
maupun perdagangan, pada kehidupan pribadi maupun
bermasyarakat. Langkah utama menemukan peluang untuk
berprestasi adalah berpikir dan mencoba mewujudkan hasil
pikiran sesuai dengan tujuan hidup yang telah ditentukan.
Sekecil apa pun peluang yang ada dan ditemukan, kita harus
selalu bersikap positif dan memperjuangkan peluang itu
menjadi prestasi.
Sikap positif terhadap peluang berprestasi di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Milikilah sikap mental positif, sekecil-kecilnya peluang yang
ada atau ditemukan, kita harus selalu bersikap dan berpikir
positif bahwa peluang itu adalah sesuatu yang baik untuk
mewujudkan tujuan hidup kita.
Wawasan
•
Prestasi adalah hasil yang
telah dicapai seseorang
setelah mengerjakan tugas
dalam suatu kurun waktu
tertentu.
•
Kompetisi adalah persaing-
an, pertandingan, perlombaan
109
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
b . Milikilah kekuatan iman, mulailah segala sesuatunya dengan
doa, termasuk memanfaatkan peluang yang ada, yakinlah
bahwa Tuhan membimbing kita untuk memanfaatkan
peluang menjadi prestasi.
c. Percayalah pada diri sendiri, bila kamu yakin bahwa peluang
yang ada dapat diwujudkan menjadi prestasi, berjuanglah
mewujudkannya dan jangan terlalu menghiraukan
keberatan dan suara-suara miring yang diberikan oleh orang
lain. Bila kamu sudah yakin maka lakukanlah! Tekun dan
fokus, jangan hiraukan keberatan dan pertimbangan negatif
orang lain.
d. Binalah keharmonisan hubungan manusia, perjuangan
mengubah peluang menjadi prestasi harus dimulai dengan
keharmonisan diri sendiri. Berdamailah dengan diri sendiri,
hilangkan segala trauma masa lalu, hilangkan segala
ketakutan dan arahkan pandangan pada tujuan dan
berjuanglah. Bagaimanapun hebatnya individu, ia tetap
memerlukan bantuan untuk selalu bekerja dan berkarya.
Bila lelah orang yang tekun selalu memiliki cara untuk
memulihkan diri secara cepat dan segera bekerja dan
berkarya lagi.
e. Milikilah kecerdasan, kecerdasan berarti kemampuan untuk
berkomunikasi, kemampuan untuk berpikir lurus dan logis.
Kecerdasan juga berarti kemampuan melakukan sesuatu
yang bermanfaat dalam masyarakat. Gunakan dan
manfaatkanlah segala peluang dengan cerdas, pikirkanlah
agar peluang yang ada tidak hanya memberi manfaat bagi
diri kita sendiri tetapi bermanfaat juga bagi orang banyak.
3. Berkompetisi secara Sehat dengan Orang Lain
Prestasi gemilang timbul dari potensi yang dimiliki manusia
pada bidangnya masing-masing, dibarengi dengan keinginan
berprestasi yang kuat dan daya juang yang hebat,
disempurnakan oleh persaingan (kompetisi) dengan orang lain.
Kemenangan yang diperoleh seseorang dari berbagai
perlindungan akibat kekuasaan politik, ekonomi, keturunan,
Gambar 4.13
Memupuk rasa keharmonisan hubungan dengan manusia lain berarti mampu
mengasah kecerdasan dalam melakukan sesuatu di masyarakat.
Sumber:
Te m p o
, 10 Juli 2005
110
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
dan sebagainya tidak layak disebut prestasi karena ia belum
mendapat ujian yang sesungguhnya. Kemenangan yang
diperoleh dari persaingan yang sehat dengan orang lain adalah
prestasi yang sesungguhnya karena ia telah melewati batu ujian
sebagai sarana legalitas terhadap persaingan itu sendiri.
Orang yang memiliki sikap mental positif akan memandang
persaingan sebagai sesuatu yang positif, sesuatu yang harus
dihadapi secara jantan, sesuatu yang harus dipersiapkan dan
sesuatu yang harus dinikmati serta pesaing dianggap sebagai
sahabat terbaik.
Orang yang memiliki sikap mental negatif akan melihat
persaingan sebagai sesuatu yang negatif, sesuatu yang harus
dihadapi secara pengecut, sesuatu yang harus dihindari, sesuatu
yang ditakuti dan persaingan dianggap sebagai musuh yang
harus dimusnahkan. Prestasi gemilang hanya dimiliki oleh
orang-orang yang memiliki sikap mental positif terhadap
persaingan. Oleh karena itu perlu diterapkan prinsip
berkompetisi secara sehat dengan orang lain.
Cara mewujudkan prinsip berkompetisi secara sehat dengan
orang lain antara lain sebagai berikut.
a. Berjuanglah secara terus-menerus. Hidup sesungguhnya
adalah kompetisi, setiap orang berusaha untuk menjadi yang
terbaik. Dalam suasana nonkompetitif, prestasi lebih dari
perjuangan, apalagi dalam suasana kompetitif, kita harus
lebih berjuang, lebih keras lagi untuk berprestasi. Perjuangan
adalah usaha yang penuh kesukaran dan bahaya dalam
mewujudkan tujuan. Gunakan segala potensi dan kekuatan
yang dimiliki untuk menghadapi berbagai kesukaran dan
bahaya untuk meraih prestasi.
b. Jangan takut kalah atau gagal, sadarilah hasil perjuangan
mengambil wujud dalam dua bentuk yaitu kekalahan atau
kemenangan, dan keberhasilan atau kegagalan. Beckham,
Maradona, Ronaldo, dan Ronaldinho, pesepakbola yang
bertugas mencetak gol klubnya. Dalam pertandingan, tidak
selalu berhasil mengubah peluang emas menjadi gol, bahkan
kalau dihitung dengan statistik, mungkin lebih banyak
gagalnya daripada berhasilnya. Yang membedakan kegagalan
tidak pernah menghentikan mereka untuk selalu berjuang
mencetak gol, dan pada akhirnya berbuah manis. Selalu
berusahalah dan jangan menyerah, atasilah rasa takut kalah
dan gagal.
Berikut adalah pedoman dalam menghadapi kekalahan
atau kegagalan, antara lain:
–
hargailah kekalahan dan kegagalan;
–
kekalahan dan kegagalan bukanlah hukuman;
–
kekalahan dan kegagalan dapat mengalihkan arah, bila
kegagalan berkali-kali telah menghadang kita pada satu
bidang, mungkin ada baiknya kita mengalihkan
perjuangan kita pada bidang lain;
Gambar 4.14
Orang yang memiliki mental
positif akan menganggap
musuh sebagai pesaingnya
tetapi setelah perlombaan
menganggap sebagai sahabat
terbaiknya.
Sumber:
Gatra,
16 Juli 2006
111
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
–
jangan mencari kambing hitam kekalahan dan kegagalan;
–
jadikan kegagalan sebagai pengalaman belajar;
–
jangan menyerah; dan
– milikilah rasa humor, tidak perlu terpuruk dalam
kegagalan, bangkitkan gairah hidup dan hiburlah diri
sendiri dengan rasa humor yang kita miliki.
c. Jangan pernah puas dengan prestasi sekarang, saat
perjuangan menghasilkan prestasi, jangan larut dalam
kemenangan. Berhentilah dan nikmatilah prestasi tersebut
sejenak, kemudian sadarkan diri dan berjuang lagi untuk
mewujudkan prestasi yang lebih tinggi lagi.
d. Hargailah prestasi dan karya orang lain, akuilah dan pujilah
prestasi dan karya orang lain serta jadikanlah itu sebagai tolok
ukur perjuangan untuk mencapai prestasi. Jauhkan diri dari
sikap tidak menghargai prestasi dan karya orang lain, seperti
melecehkan prestasi orang lain, membajak prestasi dan karya
orang lain dan mengakui karya dan prestasi orang lain sebagai
karya dan prestasi sendiri.
e. Binalah persahabatan dengan pesaing, dalam arena
perlombaan untuk berprestasi. Pesaing adalah musuh yang
harus dihadapi berdasarkan aturan main pertandingan tetapi
setelah perlombaan pesaing adalah sahabat yang harus
diperlakukan seperti diri sendiri. Tanpa pesaing mungkin
kita tidak akan berprestasi, pesainglah yang membuat kita
selalu berusaha untuk memperbaiki mempersiapkan diri
dalam mencapai prestasi. Buang jauh-jauh sikap iri, dengki,
dan curang terhadap pesaing karena hanya akan
membusukkan diri sendiri dan menghentikan kita
berprestasi.
C.
Berperan Serta dalam Mewujudkan
Prestasi Diri
1. Semangat Berprestasi
Semangat berprestasi adalah kegairahan, kemauan, dan
keinginan kuat untuk meraih kemenangan, kesuksesan dan
mewujudkan prestasi dalam kehidupan. Bila seseorang tidak
lagi memiliki semangat berprestasi maka, pada dasarnya ia tidak
akan pernah mengalami kemenangan, kesuksesan, dan
kejayaan. Semangat berprestasi merupakan roh yang
membangkitkan seseorang untuk berjuang meraih prestasi di
tengah persaingan. Semangat berprestasi dapat menimbulkan
kekuatan mengerahkan segala tenaga, pikiran, dan potensi lain
yang dimiliki untuk memenangkan suatu perlombaan untuk
mewujudkan prestasi. Bila seseorang kehilangan semangat
berprestasi maka pada dasarnya ia menjadi orang yang tidak
akan pernah menang pada suatu kompetisi.
112
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
Satu masalah yang dihadapi setiap individu dalam
perjuangan mewujudkan prestasi adalah bagaimana
memelihara semangat berprestasi, bagaimana agar kita selalu
bergairah, memiliki keinginan yang kuat dan tidak pernah
kehabisan energi untuk berjuang mencapai prestasi.
Jawabannya adalah sebagai berikut.
a. Kembangkan karakter orang berprestasi
Karakter adalah kunci semangat berprestasi. Orang yang
memiliki karakter akan memiliki semangat berprestasi
secara terus-menerus. Orang yang tidak memiliki karakter
akan kehabisan tenaga dan tidak memiliki semangat
berprestasi secara terus-menerus.
Perbandingan orang yang memiliki karakter dengan
orang yang tidak memiliki karakter adalah sebagai berikut.
b. Tetaplah fokus untuk menyelesaikan perlombaan
Bila kamu sudah membulatkan tekad untuk berjuang
dalam suatu perlombaan yang sangat kompetitif
untuk
mewujudkan tujuan, maka teruslah berjuang dan jangan
pernah berhenti selama belum mencapai tujuan.
c. Jauhi alasan, tetaplah berkeras hati, dan disiplin
Bagaimanapun rintangan yang dihadapi dalam
perjuangan mewujudkan prestasi, janganlah hal itu dijadikan
sebagai alasan untuk gagal, sebaliknya gunakanlah kekuatan
yang dimiliki untuk mencari jalan keluar dan atasilah
rintangan. Semua orang yang berdisiplin tidak mencari-cari
alasan. Orang yang berkeras hati tidak mau menyerah dan
selalu berjuang terus-menerus.
d. Milikilah selalu keinginan untuk berprestasi
Tetaplah memiliki keinginan untuk berprestasi bila pada
suatu tahap telah dicapai prestasi, tetaplah miliki keinginan
untuk lebih berprestasi lagi, bila sudah tercapai, tetaplah
miliki keinginan untuk mencapai prestasi lebih hebat lagi,
sehingga pada akhirnya kita dapat mencapai prestasi puncak
pada akhir hidup kita.
No.
Orang tanpa Karakter
Orang dengan Karakter
Melakukan apa yang benar
Dikendalikan oleh nilai-nilai
Mencari jalan keluar
Berkeras hati ketika ditantang
Bersandar pada motivasi dari dalam
Ucapan dan tindakan sesuai
Pilihan berarti kesuksesan
1.
Melakukan apa yang paling mudah
2.
Dikendalikan oleh perasaan
3.
Mencari-cari alasan
4.
Berhenti ketika ditantang
5.
Bersandar pada motivasi dari luar
6.
Ucapan dan tindakan tidak sesuai
7.
Pilihan menggiring ke kegagalan
113
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
Semua prestasi berawal dari keinginan. Sebesar apa
keinginan untuk mencapai prestasi maka sebesar itu pula
kekuatan untuk mewujudkan prestasi. Bila ingin berprestasi
milikilah selalu keinginan untuk berprestasi dalam sepanjang
hidup kita.
2. Berpartisipasi dalam Berbagai Aktivitas
a. Kedudukan manusia
Menurut konsep sosiologi, manusia adalah makhluk
sosial yang terlibat dan menjadi anggota beberapa kelompok
sosial. Sejak lahir hingga meninggal, manusia telah menjadi
anggota berbagai kelompok sosial. Setiap anggota kelompok
sosial memiliki tugas tersendiri untuk mewujudkan tujuan
kelompok sosial.
Tugas adalah peran yang harus dijalankan sebagai wujud
partisipasi dalam mewujudkan tujuan kelompok sosial.
Sebagai anggota keluarga, mari menjalankan tugas untuk
mewujudkan tujuan keluarga. Sebagai anggota teman
sepermainan, mari mewujudkan tujuan yang disepakati.
Sebagai warga sekolah, mari menjalankan tugas untuk
mewujudkan tujuan sekolah.
Gambar 4.15
Salah satu kekuatan untuk mewujudkan prestasi adalah rasa keinginan dan motivasi
untuk berprestasi yang berasal dari diri sendiri.
Sumber:
Kompas
, 7 September 2006
Gambar 4.16
Membantu korban bencana alam adalah contoh perbuatan kemanusiaan yang
seharusnya kita pupuk dan tingkatkan.
Sumber:
Seputar Indonesia
, 19 Agustus 2006
114
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
Agar partisipasi dalam berbagai aktivitas sebagai anggota
berbagai kelompok sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan, maka cara-cara melaksanakan tugas itu harus
berdasarkan aturan main yang telah ditentukan. Sebagai
anggota keluarga kita harus melaksanakan tugas yang telah
ditentukan dengan cara-cara sesuai dengan aturan keluarga.
Sebagai anggota sekolah kita harus mencapai prestasi dengan
aturan yang telah ditentukan dan sebagainya.
Manusia berkedudukan sebagai makhluk individu yang
memiliki keinginan, privasi, ciri khas, dan hasrat yang kuat
untuk berprestasi. Agar tidak memalukan, maka manusia
harus pandai menjaga privasinya.
Agar tidak merugikan orang lain, maka manusia harus
pandai mengendalikan keinginannya supaya tidak menjadi
keserakahan. Setiap individu boleh saja berusaha dan
berjuang mewujudkan ambisi dan tujuan hidup. Satu hal
yang harus diingat, usaha dan perjuangan tidak boleh
menyimpang dari aturan-aturan yang telah disepakati dan
berlaku, jangan merugikan dan mengorbankan orang lain.
Manusia berkedudukan sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa memiliki kebutuhan yang berhubungan dengan
keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa menurut agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Setiap makhluk Tuhan Yang Maha Esa boleh saja berusaha
dan berjuang melalui berbagai aktivitasnya untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Satu hal
yang harus diingat, usaha dan perjuangan tidak boleh
bertentangan dengan aturan agamanya, aturan negaranya,
tidak merugikan orang lain, tidak mengganggu keamanan
dan ketenteraman dan tidak melanggar hak asasi orang lain
dalam beragama.
b. Norma-norma masyarakat
Pada dasarnya norma-norma masyarakat bertujuan
untuk mewujudkan keteraturan dan ketertiban dalam hidup
bersama. Bila ada perbuatan yang melanggarnya maka jelas
pelakunya telah mengganggu keteraturan dan ketertiban
hidup bersama, agar orang yang dirugikan tidak bertindak
main hakim sendiri, maka setiap norma masyarakat
memiliki mekanisme tersendiri untuk menghukum pelaku
pelanggar norma dimaksud guna memulihkan ketertiban
dan keteraturan. Berikut adalah bagan berisi norma
masyarakat guna memperjelas pengertian kamu.
Melaksanakan perintah/
ibadah sesuai agama
masing-masing.
Melakukan antrean pada
waktu membeli karcis
kereta api/bus.
Agama
Kesusilaan
Jenis Norma
Sumber
Isi
Tujuan
Sanksi
Contoh
Perintah
dan
larangan
Perintah
dan
larangan
Tuhan
Yang Maha
Esa
Diri
Sendiri
Dosa
Rasa gelisah,
dikucilkan
Kebahagiaan
dunia dan akhirat
Kemuliaan akhlak
pribadi yang baik
115
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
3. Berpartisipasi dalam Berbagai Aktivitas demi
Keunggulan Bangsa
Partisipasi rakyat dalam berbagai bidang kehidupan menjadi
kunci sukses kehidupan berdemokrasi. Semakin tinggi
partisipasi rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara,
dan berbangsa, semakin bermutu kehidupan berdemokrasi.
Keinginan berprestasi merupakan sarana berpartisipasi dalam
berbagai aspek kehidupan. Agar segala aktivitas bermanfaat dan
tidak merugikan orang lain, maka partisipasi harus dilakukan
menurut norma-norma yang berlaku di masyarakat.
a. Hidup bermasyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita berpartisipasi
dalam berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi
menurut aturan main dan tata cara yang terdapat dalam
norma kesopanan tujuannya agar partisipasi tidak
mengganggu keindahan hidup bermasyarakat dan prestasi
yang dihasilkan bermanfaat untuk memajukan budaya
masyarakat yang bersangkutan.
b. Hidup beragama
Dalam kehidupan beragama, kita berpartisipasi dalam
berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi dalam bidang
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
menurut aturan main dan tata cara yang diatur dalam norma
agama. Partisipasi akan menghasilkan hubungan yang
harmonis antara Tuhan Yang Maha Esa dengan sesama
manusia serta meraih prestasi untuk kesejahteraan
kehidupan umat beragama itu sendiri.
c. Hidup pribadi
Dalam kehidupan individu, kita berpartisipasi dalam
berbagai aktivitas guna mewujudkan prestasi dalam bidang
kemuliaan akhlak menurut aturan main dan tata cara yang
diatur dalam norma kesusilaan. Partisipasi akan
menghasilkan pribadi yang bersih dan prestasi yang
mengembangkan kemampuan pribadi.
d. Hidup bernegara
Dalam kehidupan bernegara, kita berpartisipasi dalam
berbagai aktivitas guna mewujudkan prestasi sesuai dengan
hak dan kewajiban yang terdapat dalam aturan main dan
Bergaul tanpa membeda-
bedakan status sosial
ekonomi orang tua.
Menaati hukum yang
berlaku.
Kesopanan
Hukum
Perintah
dan
larangan
Perintah
dan
larangan
Masyarakat
Negara
Dikucilkan
penjara/denda
Penjara/denda
Keindahan hidup
bermasyarakat
Kedamaian hidup
antarpribadi,
kelompok,
golongan
Jenis Norma
Sumber
Isi
Tujuan
Sanksi
Contoh
116
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
tata cara yang terdapat dalam norma hukum. Partisipasi akan
memberi
kontribusi
dalam mewujudkan kedamaian hidup
antarpribadi dan prestasi yang dihasilkan diarahkan untuk
mewujudkan tujuan nasional.
Untuk dapat mewujudkan tujuan nasional, kita
diharapkan dapat mewujudkan berbagai bentuk prestasi diri
sesuai dengan kemampuan, di antaranya sebagai berikut.
(1) Dalam lingkungan keluarga
–
berbakti kepada kedua orang tua;
–
berbuat baik terhadap semua anggota keluarga;
–
menjaga nama baik kedua orang tua;
–
giat bekerja;
–
rajin belajar;
–
memanfaatkan dengan baik segala sesuatu serta yang
dimiliki orang tua; serta
–
berlaku jujur, dan lain sebagainya.
Dengan melakukan berbagai aktivitas yang terbaik untuk
keluarga merupakan wujud pencerminan yang positif untuk
dapat menunjukkan keunggulan-keunggulan dalam
keluarga yang dapat meningkatkan keunggulan bangsa.
(2) Lingkungan masyarakat
–
berbuat baik terhadap sesama warga masyarakat;
–
bergaul tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan
antar golongan;
–
menaati norma-norma yang berlaku dalam masyarakat;
–
menghindari minum-minuman keras dan narkoba;
–
menjaga nama baik masyarakat;
–
menjaga segala aset yang ada dalam masyarakat;
–
tidak berbuat onar di masyarakat; serta
–
siap menjadi duta masyarakat dalam berbagai even baik
menyangkut masalah keterampilaan maupun masalah
kecerdasan intelektual, dan lain sebagainya.
Gambar 4.17
Kita harus peduli dengan manusia lain yang memerlukan kita, misalnya menyatuni
anak yatim.
Sumber:
Media Indonesia,
12 Oktober 2006
117
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
Kesemuanya dilakukan dengan penuh rasa kesadaran
yang tinggi dan rasa kekeluargaan. Maka dari itu, sebagai
warga masyarakat, kita harus tetap waspada terhadap
berbagai gejolak yang timbul dalam masyarakat. Hal ini
disebabkan pada era globalisasi dewasa ini percaturan dalam
berbagai bidang kehidupan berkembang sangat pesat.
Untuk itu sebagai warga masyarakat kita harus selalu
berbuat yang terbaik untuk masyarakat.
(3) Lingkungan sekolah
Di lingkungan sekolah misalnya:
–
menaati tata tertib sekolah;
–
menghindari perkelahian antarpelajar;
–
mendengarkan nasihat Bapak/Ibu Guru;
– bergaul dengan tidak membeda-bedakan asal usul
daerah, agama, suku, maupun adat istiadat;
–
mengikuti pelajaran dengan tertib;
–
tidak membuat keonaran dalam kelas;
–
mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan penuh
rasa tanggung jawab;
–
belajar dengan sportif dan bersaing bebas di antara
teman;
–
siap menjadi duta dan kelas maupun duta sekolah
berbagai macam perlombaan yang diadakan antarsekolah
maupun antardaerah; dan sebagainya
Untuk itu, kita sebagai pelajar seharusnya tidak mudah
putus asa atau tidak mudah patah semangat.
(4) Lingkungan bangsa dan negara
–
menaati segala sesuatu peraturan atau hukum yang
berlaku;
–
mencegah maraknya peredaran narkoba;
– menjaga tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
–
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar;
–
mencintai kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia;
– berjuang gigih di even internasional menurut
kemampuan yang kita miliki;
–
menunjukkan putra bangsa yang baik di manapun kita
berada; serta
–
siap menyumbangkan medali di tingkat internasional
berkaitan dengan cabang olahraga maupun disiplin ilmu
yang lain, dan sebagainya.
Sebagai bangsa yang berjiwa besar, kita harus
menyumbangkan prestasi yang terbaik demi keunggulan
bangsa tercinta ini. Maka dari itu, tingkatkan rasa cinta tanah
air dan bangsa. Hal ini berarti telah mencerminkan salah satu
sila yang ketiga dari Pancasila yakni “Persatuan Indonesia”.
Gambar 4.18
Selalu tertib dalam mengikuti
pelajaran dan tidak membeda-
bedakan teman adalah sikap
yang wajib kita kembangkan.
Sumber:
Gatra
, 22 Oktober 2005
118
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
Kerja Mandiri
1. Carilah kisah biografi mengenai seorang tokoh sukses dan berhasil di dunia yang
bersumber dari koran, majalah, buletin, tabloid, maupun internet!
2. Ungkapkan kelebihan-kelebihan, prestasinya, semangat, kegigihannya, serta alasan
mengapa ia diidolakan masyarakat!
3. Komentari mengenai peran serta dia dalam
berbagai aktivitas
yang mewujudkan
prestasinya sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa si tokoh yang patut
diteladani!
Kerjakan di buku tugasmu!
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok dalam kelasmu, masing-masing kelompok terdiri dari empat atau
lima siswa. Berilah nama kelompok sesuai profesi narasumber!
(Misalnya: kelompok kepala desa).
Masing-masing kelompok bertugas:
1. Melakukan wawancara terhadap salah satu orang sukses yang ada di daerahmu (kepala
desa/lurah, kepala Polisi, TNI, PNS, pedagang, nelayan, pengusaha, petani, dan
sebagainya).
2. Tokoh yang diwawancarai oleh kelompok harus berbeda dengan kelompok lainnya.
3. Materi wawancara adalah tentang prestasi tokoh yang diwawancarai, terutama segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses perjuangannya untuk sampai pada posisinya
saat ini.
4. Susunlah hasil wawancara menjadi suatu laporan wawancara yang baik dengan bahasa
yang sistematis dan mudah dipahami.
5. Contoh format untuk menggali informasi dari wawancara.
a. Apakah kegiatan tokoh sebelum sampai pada posisi saat ini?
b . Bagaimana cara yang ditempuh agar sang tokoh sampai pada posisi saat ini?
c. Mengapa sang tokoh tertarik pada profesi yang digelutinya saat ini?
d. Siapa saja orang yang berperan sehingga sang tokoh sampai pada posisi saat ini?
e. Adakah hambatan dan tantangan dalam perjuangan sang tokoh hingga sampai
pada posisi saat ini?
f. Pernahkah sang tokoh mengalami kegagalan?
g. Bagaimana sikap sang tokoh menghadapi kegagalan?
h. Masih adakah impian sang tokoh yang belum terwujud?
i.
Pernahkah dalam melakukan sesuatu pekerjaan/usaha bekerja sama dengan pihak
lain?
j.
Apa yang perlu dilakukan bila memiliki rekan kerja yang malas?
6. Kerjakan di kertas yang lain!
7. Kumpulkan kepada guru untuk diberi penilaian!
119
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
Ringkasan
•
Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi, tetapi tidak setiap orang mampu
mengenali potensinya sendiri untuk kemudian didayagunakan demi kesuksesan
dirinya.
•
Langkah awal untuk menuju sukses adalah dengan mengenali potensi diri kita
sendiri.
•
Potensi yang dimiliki oleh setiap manusia merupakan kemampuan-kemampuan
dan kualitas-kualitas yang dimiliki, namun belum digunakan secara maksimal.
Melalui potensi inilah, sesungguhnya dengan mudah kita dapat membedakan antara
yang satu dengan lainnya.
•
Potensi yang ada pada setiap diri manusia pada umumnya dapat dibedakan menjadi
lima potensi yaitu potensi fisik, potensi mental intelektual, potensi sosial emosional,
potensi mental spiritual, dan potensi ketahanmalangan.
•
Pengembangan potensi diri melalui pengukuran, dimaksudkan untuk mengetahui
potensi-potensi yang dimiliki setiap manusia baik yang diperoleh melalui introspeksi
diri, (masukan) dari orang lain, maupun melalui tes psikologis.
•
Hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri antara lain berasal dari dalam
lingkungan sendiri (lingkungan budaya, pendidikan, dan lain-lain) serta dari individu
itu sendiri (berprasangka negatif, tidak memiliki tujuan jelas, dan lain-lain).
•
Orang yang berprestasi adalah orang yang dianggap sukses dalam bidang tertentu
karena ia memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Orang
tersebut biasanya mampu menangkap peluang, bertindak rasional, proporsional,
efisien, dan efektif.
•
Orang-orang yang berprestasi atau yang sukses dalam hidupnya, sesungguhnya di
masa lalu telah banyak mengalami kegagalan demi kegagalan. Namun, karena
kegigihan dan keuletannya, maka ia mampu melewati semua halangan dan rintangan
yang ada.
•
Kreativitas dapat menjadi kekuatan besar bagi kita untuk meraih prestasi. Agar
menjadi orang yang kreatif, kita mesti berpikiran terbuka, berkeingintahuan tinggi,
berani mencoba, dan tidak mudah menyerah.
•
Manusia oleh Tuhan diberikan berbagai potensi yang hendaknya diberdayakan dan
dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Hal ini dimaksudkan agar semenjak dini
mampu diarahkan untuk memilih prestasi apa yang dapat dicapai melalui
serangkaian upaya-upaya nyata yang sistematis.
•
Untuk dapat berprestasi, manusia tak lepas dengan adanya motivasi baik dari dalam
diriny
a sendiri maupun dari luar
.
•
Ciri pribadi yang mempunyai motivasi berprestasi adalah semangat karena prestasi
yang dicapai, menyusun rencana dalam melakukan tugas, berani memikul risiko
sendiri, memilih sendiri tugas yang bersifat menantang, mengharapkan balikan setiap
selesai memperoleh hasil, membutuhkan dorongan orang lain, dan menjadi tulang
punggung dalam kelompoknya.
120
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
A. Kerjakan di buku tugasmu! Pilihlah jawaban yang benar!
Uji Kemampuan
4
1.
Makna potensi diri adalah ...
a. keberhasilan yang dicapai seseorang
dalam kehidupan
b. segala daya upaya untuk me-
wujudkan prestasi
c. kekuatan yang terpendam dalam diri
setiap orang
d. keberhasilan seseorang dalam
mencapai tujuan hidupnya
2.
Yang
bukan
merupakan manfaat dari
prinsip belajar mengajar secara terus-
menerus adalah ...
a. menciptakan kedisiplinan dan
ketekunan
b . mengingatkan teori yang dilupakan
c. memperoleh pengetahuan baru
d. memperkuat pengetahuan yang
sudah dimiliki
3.
Ciri orang yang mengalami pertum-
buhan dan perkembangan dalam ke-
hidupan adalah ...
a. selalu berhasil mewujudkan prestasi
dalam kehidupannya
b . memiliki kesungguhan yang disertai
kerajinan dan semangat baja untuk
maju
c . senang bersaing dan selalu membina
hubungan dengan pesaing
d. mengalami perubahan peningkatan
kemampuan secara kualitas dan
kuantitas
4.
Perilaku positif tanpa impian hanya
menghasilkan seseorang ...
a. selalu memberi keuntungan bagi
orang lain
b . menyenangkan tetapi tidak pernah
maju
c. pengkhayal dan pemimpi belaka
d. pandai berdalih mencari alasan dari
setiap kegagalan
5.
Karena manusia tidak mungkin dapat
mempelajari semua hal yang ada dalam
dunia ini, maka kita hanya dapat belajar
secara dan secara terus-menerus apabila ...
a. memiliki kedisiplinan dalam
mengerjakan sesuatu
b . memiliki daya tahan yang luar biasa
dalam membaca
c. mengenali materi dan bidang yang
disukai diri sendiri
d. tersedianya sumber informasi
modern yang lengkap
6.
Perbedaan cara berpikir terbuka
dengan tertutup adalah orang yang
memiliki cara berpikir terbuka ...
a. mendorong seseorang bersikap
serakah, sedangkan berpikir ter-
tutup mencukupkan diri
b. memuaskan diri dengan apa yang
dimiliki sedangkan orang berpikir
tertutup tidak pernah puas
c. dapat memetik hikmah dari setiap
kegagalan, sedangkan berpikir
tertutup mencari kambing hitam
d. selalu mencoba hal-hal baru
sedangkan berpikir tertutup takut
mencoba hal-hal baru
7.
Bila kamu gagal, sebaiknya cara meng-
hadapi menurut sikap positif adalah ...
a. introspeksi diri sendiri dan mencoba
mencari serta menemukan hikmah-
nya
b. mengingkarinya dan mencoba
memikirkan hal-hal yang sangat
menyenangkan
c. menjauhkan diri dan beralih
kepada usaha lain yang lebih pasti
dan beruntung
d. mengadakan evaluasi secara me-
nyeluruh untuk menemukan
kambing hitam penyebabnya
121
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
8.
Hubungan keterkaitan antara perilaku
positif dengan keberhasilan adalah ...
a. semakin berhasil, semakin baik
perilaku seseorang
b . perilaku positif selalu menghasilkan
keberhasilan
c. perilaku positif tidak berhubungan
dengan keberhasilan
d. perilaku positif lahir dari sikap dan
cara berpikir positif
9.
Yang
bukan
merupakan makna sikap
positif adalah ...
a. kebiasaan mencari hikmah dari
setiap kegagalan
b. selalu berusaha memecahkan
masalah yang dapat dikendalikan
c. menyibukkan pikiran dengan
keadaan yang diharapkan dalam
kehidupan
d. evaluasi umum manusia terhadap
dirinya, orang lain, objek, dan isu-isu
10.
Perlunya rencana yang spesifik dalam
pertumbuhan dan perkembangan setiap
pribadi adalah ...
a. menghasilkan manfaat yang mak-
simal dari setiap usaha yang
dilakukan
b. mengarahkan manusia berkreasi
dan berkarya mencapai tujuan
hidupnya
c. mendorong manusia melalukan hal-
hal yang positif dalam kehidupan
d. menjadikan manusia mengisi
waktunya secara efektif dan ber-
manfaat
11.
Impian yang tidak dibarengi dengan
perilaku positif menghasilkan seseorang
yang ...
a. menyenangkan dalam pergaulan
dan enak diajak bicara
b . selalu mengalami kegagalan dalam
hidupnya
c. memiliki tujuan yang sangat jelas
dan spesifik dalam kehidupan
d. dapat menjalani kehidupan secara
menyenangkan mewujudkan tujuan
12.
Pertumbuhan dan perkembangan
pribadi yang terus-menerus memiliki
harga yang harus dibayar, maksudnya
adalah ...
a. pertumbuhan dan perkembangan
lahir dari usaha yang berkelanjutan
b. agar dapat berprestasi diperlukan
uang yang sangat banyak
c. orang perlu menghabiskan seluruh
hidupnya untuk melakukan suatu
hal saja
d. setiap prestasi memerlukan
pengorbanan, tidak ada keberhasilan
tanpa pengorbanan
13.
Orang yang tidak menyerah terhadap
rintangan yang menghadang dalam
mewujudkan peluang menjadi prestasi
adalah orang yang memiliki ...
a. ketekunan
c. keimanan
b . kedisiplinan
d. ketab
ahan
14.
Tindakan yang dilakukan manusia
untuk mengetahui kesalahan sehingga
tidak terulang pada masa yang akan
datang disebut ...
a. introspeksi diri sendiri
b . berpikir positif
c. berperilaku baik
d. mengenal potensi diri
15.
Makna kecerdasan adalah ...
a. kemampuan menemukan hikmah
dari setiap kegagalan yang dialami
b. kemauan yang kuat untuk selalu
berusaha mewujudkan tujuan
c. kesiapan untuk selalu membuka diri
terhadap perkembangan zaman
d. kemampuan berpikir lurus dan logis
serta bermanfaat bagi masyarakat
16.
Kesuksesan menurut ukuran hasil
adalah ...
a. keberhasilan mengambil hikmah
dari setiap kegagalan
b. kekayaan, ketenaran, kebahagiaan
dan kekuasaan
c. kemampuan mengatasi berbagai
rintangan kehidupan
d. keberhasilan membina hubungan
dengan orang lain
122
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
17.
Orang yang sukses dan berhasil adalah
orang yang ...
a. memiliki mimpi dan tujuan dalam
kehidupan
b. mengetahui dan mengenal potensi
diri yang dimilikinya
c. mengandalkan kekayaan dan
kekuasaan orang tuanya
d. berjuang untuk mencapai kekuatan
maksimal yang dimilikinya
18.
Motivasi dapat menghasilkan ketekunan
yang membawa keberhasilan, selan-
jutnya pengalaman sukses akan
memotivasi seseorang untuk ...
a. mengerjakan tugas berikutnya
b . memahami tugas yang akan datang
c . dapat mempelajari atas keberhasilan
d. menengok orang lain yang belum
berhasil
19.
Contoh siswa yang berprestasi negatif
adalah ...
a. nilai ulangan baik dengan me-n-
yontek teman
b . berpakaian menurut gaya dan mode
yang sedang trend
c. juara kelas setelah belajar tekun
d. lamban dalam belajar tetapi hebat
dalam tarik suara
20.
Modal utama yang diperlukan agar
perjuangan mencapai prestasi ber-
langsung secara terus-menerus adalah ...
a. iman yang teguh dan kokoh dalam
kehidupan
b . tujuan jelas dan terinci yang hendak
dicapai
c. daya tahan yang tinggi dalam setiap
kompetisi
d. tumbuh kesadaran tidak ada
prestasi tanpa pengorbanan
B. Isilah titik-titik berikut ini dengan jawaban singkat!
1.
Setiap orang memiliki potensi, tetapi tidak setiap orang mampu mengenali potensinya
sendiri untuk kemudian didayagunakan demi ...
2.
Perlunya mengetahui potensi diri adalah sebagai upaya untuk memperluas dan
memperdalam kesadaran mengenai ...
3.
Upaya terakhir untuk menggugah rasa ingin tahu adalah ...
4.
Percaya diri adalah merasa yakin akan potensi yang dimiliki untuk dapat ...
5.
Kegagalan harus dipandang sebagai ...
6.
Perlunya berprestasi selalu ada, baik dalam keadaan susah maupun senang, di kota
maupun di desa, pada bidang pertanian dan perdagangan contohnya adalah ...
7.
Orang yang memiliki sikap positif akan memandang persaingan sebagai ...
8.
Partisipasi rakyat dalam berbagai bidang kehidupan adalah kunci ...
9.
Orang yang ingin berprestasi pada dasarnya ...
10.
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai ...
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.
Sebutkan modal yang diperlukan seseorang untuk menjadi orang sukses!
2.
Apakah setiap orang memiliki potensi diri? Jelaskan!
3.
Tuliskan deskripsi manusia sebagai makhluk sosial!
4.
Apakah yang dimaksud dengan prestasi diri?
5.
Untuk menghadapi kehidupan global, kita perlu memiliki sifat kompetitif, apa
maksudnya?
123
Uji Pembelajaran Semester II
6.
Berikan penjelasan mengenai tiga ciri pribadi yang kreatif!
7.
Manusia agar dapat berprestasi diri perlu juga adanya motivasi. Apa yang dimaksud dengan
motivasi?
8.
Tunjukkan berbagai syarat agar seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan!
9.
Tunjukkan maksud manusia melakukan introspeksi terhadap dirinya sendiri!
10.
Tunjukkan sikap yang positif agar seseorang dapat berprestasi!
Uji Sikap
Berikan tanggapan dan komentar mengenai sikap kalian. Jawab di buku tugas!
Keterangan:
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
S S
: Sangat Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
No
Pernyataan
Pilihan
Komentar
SSSSTSTS
1.
Orang yang sukses sebaiknya harus tetap belajar.
2.
Setiap orang mempunyai kesempatan yang
sama untuk berprestasi menurut kemampuannya.
3.
Orang yang rajib belajar sudah tentu
memperoleh prestasi lebih dibandingkan dengan
yang malas belajar.
4.
Sebagai makhluk sosial, manusia wajib
membantu orang lain.
5.
Semangat berprestasi dapat dimulai dari dirinya
sendiri.
124
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
1.
Salah satu ciri yang menonjol dari
seseorang yang sukses atau berprestasi
adalah ...
a. tidak putus asa dan akan mem-
biarkan jiwanya selalu ber-
petualang
b . selalu optimis dan memimpikan hal-
hal yang kadang tidak masuk akal
c. membiasakan diri untuk selalu
berdiskusi untuk kepentingan
dirinya
d. berani mengambil risiko dan tidak
akan membiarkan perasaan putus
asa
2.
Agar hidup kita kelak dapat berprestasi
dengan baik, maka sejak dini haruslah ...
a. dibiasakan untuk belajar sesuai
dengan anjuran guru
b . direncanakan dengan sistematis dan
proporsional
c. selalu diikutsertakan dalam ber-
bagai kompetisi yang ada
d. dilatih dalam berbagai keterampilan
yang disukainya
3.
Orang yang sukses di bidang tertentu
karena memiliki berbagai kelebihan
disebut ...
a. berkarir
b. berkarya
c. berpotensi
d. berprestasi
4.
Sikap para pecundang terhadap ke-
gagalan adalah ...
a. memotivasi untuk berjuang lebih
hebat lagi dalam mencapai prestasi
b. mengalihkan perhatian mereka
pada bidang lain agar tidak terjadi
kegagalan berikutnya
c. mengadakan evaluasi menyeluruh
untuk menemukan sebab-sebab
kegagalan
d. menyerah dan tidak berusaha lagi
untuk berprestasi
Uji Pembelajaran Semester II
A. Kerjakan di buku tugasmu! Pilihlah jawaban yang benar!
5.
Pertanyaan utama yang harus dijawab
ketika manusia mengalami kegagalan
adalah ...
a. Apa penyebab kegagalan?
b . Di mana saya gagal?
c. Kapan saya gagal?
d. Mengapa saya gagal?
6.
Kegairahan, kemauan, dan keinginan
kuat untuk meraih kemenangan,
kesuksesan, dan mewujudkan prestasi
dalam kehidupan adalah pengertian ...
a. berkompetisi secara sehat
b . semangat berprestasi
c. berani gagal
d. potensi diri
7.
Contoh sikap yang sangat diperlukan
untuk tetap memiliki semangat ber-
prestasi adalah ...
a. ucapan dan tindakan selalu sesuai
b. berkeras hati untuk selalu me-
wujudkan tujuan
c. bersandar pada motivasi dari dalam
diri
d. melakukan apa yang benar
8.
Tujuan norma kesusilaan adalah me-
wujudkan ...
a. keindahan hidup bermasyarakat
b . kebahagiaan dunia dan akhirat
c. keteraturan dalam hidup bersama
d. kemuliaan akhlak pribadi yang baik
9.
Pendidikan akademik diarahkan untuk
penguasaan ilmu pengetahuan.
Pendidikan profesional diarahkan pada
penerapan keahlian tertentu. Karena
saya memiliki keterampilan teknik
tertentu, saya akan ...
a. meneruskan ke pendidikan pro-
fesional
b. melanjutkan ke pendidikan aka-
demik
c. memilih kedua-duanya
d. memilih berdasarkan hasil ujian
125
Uji Pembelajaran Semester II
15.
Kehidupan negara demokrasi dengan
sistem pemerintahan presidensial
kehidupan politik lebih didominasi oleh ...
a. lembaga eksekutif
b . lembaga legislatif
c. lembaga eksekutif dan legislatif
d. koalisi antarparpol yang ikut dalam
pemilu
16.
Belajar yang baik ialah ...
a. selama dua jam setiap hari dalam
satu minggu
b . selama tiga jam seminggu sekali
c. selama dua jam seminggu tiga kali
d. selama satu jam setiap hari selama
satu minggu
17.
Sikap saya dalam memilih jenjang
sekolah yang lebih tinggi atau jalur luar
sekolah melalui kursus-kursus tertentu
adalah ...
a. tergantung kepada kehendak orang
tua
b . menunggu keadaan
c. sudah tidak diputuskan
d. tergantung nilai yang saya capai
18.
Dari semua mata pelajaran yang saya
peroleh, saya akan ...
a. menyisihkan mata pelajaran yang
sukar
b. berusaha menyenangi semua mata
pelajaran
c. berusaha mencatat semua mata
pelajaran
d. mempelajari yang sukar saja
19.
Sebagai pelajar, kita harus dapat
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satu di
antaranya dengan jalan ...
a. ikut lomba ke berbagai negara
b. mempelajari teknologi dinegara-
negara maju
c. belajar dengan tekun agar kita tidak
ketinggalan dengan bangsa lain yang
sudah maju
d. mendatangkan tenaga ahli dari luar
agar bangsa Indonesia lebih modern
10.
Karena saya senang mendalami ilmu
pengetahuan, saya akan ...
a. meneruskan ke pendidikan pro-
fesional
b. melanjutkan ke pendidikan akade-
mik
c. memilih berdasarkan hasil ujian
d. meneruskan sesuai dengan ke-
hendak orang tua
11.
Apabila saya diberi tugas menyusun
karangan tentang perlunya ber-
kompetisi antarsiswa dalam mencapai
prestasi yang tinggi, berarti saya ...
a. memiliki banyak bacaan tentang hal
itu
b . dapat bertanya kepada kakak saya
c. dapat berdiskusi dengan teman
d. menyusun sesuai dengan keadaan
saya
12.
Apabila diberi pekerjaan rumah oleh
guru saya akan ...
a. segera mengerjakannya
b. mengerjakan pekerjaan lainnya
dahulu
c. ingin beristirahat dulu
d. akan mengutip pekerjaan teman
13.
Agar memperoleh hasil belajar yang
memuaskan, saya bermaksud untuk ...
a. membeli buku materi pelajaran
b. menyisihkan uang saku untuk
memfotokopi materi pelajaran
c. meminjam materi pelajaran dari
teman
d. mendengarkan pelajaran sambil
belajar
14.
Untuk dapat menguasai materi pelajaran
dengan baik, saya akan ...
a. belajar apabila ada tugas
b . belajar bersama teman
c. mempelajari materi sebelum ada
pelajaran
d. mendengarkan pelajaran dengan
baik
126
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
25.
Sebagai negara yang berdaulat, kita
hidup berdampingan dengan negara-
negara lain baik sebagai ...
a. negara tetangga maupun sebagai
sahabat
b . mitra maupun sebagai lawan
c. negara merdeka maupun sebagai
negara yang belum merdeka
d. mitra yang sejajar
26.
Hal-hal di bawah ini merupakan
komponen pendukung demokrasi,
kecuali
...
a. partai politik
b . lembaga perwakilan rakyat
c. pemilihan umum
d. pers dan media massa
27.
Salah satu asas pemerintahan demokrasi
adalah ...
a. kehendak penguasa adalah ke-
hendak rakyat
b. kehendak rakyat ditentukan
penguasa yang diatur dalam
konstitusi
c. rakyat berperan aktif dalam kegiatan
politik
d. rakyat secara pribadi berhak
mengemukakan pendapat dan
berserikat
28.
Politik luar negeri kita bebas dan aktif
dimulai pada tanggal ...
a. 17 Agustus 1945
b . 18 Agustus 1945
c. 2 September 1948
d. 2 November 1948
29.
Wujud manifestasi pelaksanaan politik luar
negeri kita, salah satu di antaranya ...
a. pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
di Bandung pada tanggal 14–28 April
1945
b . pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
pada tanggal 14 April 1955
c. bangsa kita selalu mengirimkan
pasukan perdamaian ke berbagai
negara di belahan dunia tanpa
memandang status negara
d. berbuat baik terhadap negara yang
pernah berbuat baik kepada negara
kita
20.
Bersaing untuk memperoleh prestasi
belajar yang tinggi berarti ...
a. tidak perlu belajar bersama dengan
teman
b. tidak perlu membantu teman yang
kesulitan belajar
c. belajar bersama dengan teman yang
pandai
d. belajar secara efektif dan mengatur
waktu
21.
Saya pernah memperoleh hasil yang
jelek karena catatan saya tidak lengkap.
Oleh karena itu ...
a. lebih baik saya mencatat saja
b. lebih baik saya membeli bukunya
saja
c. lebih baik saya belajar dari buku-nya
teman
d. lebih baik saya belajar bersama
dengan teman
22.
Apabila gagal memperoleh nilai yang
tinggi, saya akan ...
a. merasa bersedih
b. bersedih, lalu mencari kesenangan
lainnya
c. bersedih, lalu belajar lagi
d. bersedih, lalu tidak masuk
23.
Berikut ini merupakan salah satu ciri
sistem demokrasi Pancasila ...
a. menganut paham demokrasi
golongan
b. menganut paham kenegaraan
integralistik dan kekeluargaan
c. menganut paham demokrasi
perwakilan/representatif
d. mengembangkan ideologi Pancasila
sebagai ideologi terbuka
24.
Demokrasi Pancasila yang salah satu
perwujudannya dengan pemilihan
umum, mengandung aspek-aspek
sebagai berikut,
kecuali
aspek ...
a. formal
b . dominasi minoritas
c. organisasi
d. dominasi mayoritas
127
Uji Pembelajaran Semester II
34.
Sebagai bangsa yang merdeka kita
mempunyai kekuasaan untuk me-
ngatur ...
a. kepentingan negara dan bangsa
b. kepentingan negara kita ke dalam
maupun ke luar
c. hubungan dengan negara tetangga
yang paling dekat
d. daerahnya sendiri saja
35.
Konferensi Asia Afrika di Bandung
berlangsung tanggal 14–24 April 1955
sebagai ...
a. perwujudan politik luar negeri bebas
dan aktif
b. manifestasi dari negara yang telah
merdeka
c. bentuk solidaritas terhadap negara
merdeka
d. bagian dari negara merdeka
36.
Konferensi Asia Afrika di Bandung
akhirnya menghasilkan kesepakatan
yang dikenal dengan ...
a. rumusan negara netral dan
bertanggung jawab
b . rumusan Dasasila Bandung
c. politik luar negeri bebas dan aktif
untuk mengabdikan kepentingan
nasional
d. dibentuknya negara Non-Blok
37.
Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia
di kalangan ASEAN ditujukan untuk ...
a. meningkatkan ketahanan nasional
b . mengenal negara dunia ketiga
c. menjalin hubungan yang bebas dan
bertanggung jawab
d. menunjukkan kepada dunia bahwa
kita hidup di negara merdeka
38.
Suatu sistem demokrasi di mana rakyat
dapat berperan aktif secara penuh
terhadap pengambilan ke-bijaksanaan
pemerintah, disebut ...
a. sistem demokrasi langsung
b . sistem demokrasi perwakilan
c. demokrasi presidensial
d. demokrasi parlementer
30.
Dalam era globalisasi terhadap masuk-nya
budaya asing kita harus bersikap ...
a. biasa-biasa saja yang penting kita
tahu bahwa itu kebudayaan asing
b . selektif terhadap masuknya budaya
asing
c. terbuka yang penting mau
memahami kebudayaan kita
d. sewajarnya yang penting dapat
menambah kebudayaan kita
31.
Di dalam pergaulan hubungan antar-
negara, politik luar negeri ini harus
senantiasa diperjuangkan sehingga apa
yang menjadi tujuan dari politik luar
negeri itu akan ...
a. tercapai adanya
b. tidak dapat dielakkan oleh negara
lain
c. benar-benar dipahami oleh negara
maju
d. tetap lestari di negeri orang
32.
Prinsip-prinsip dasar gerakan Non-Blok
tidak melarang suatu negara anggota
Non-Blok untuk bersahabat dengan
salah satu atau beberapa negara besar
demi ...
a. kepentingan negara besar yang mod-
ern
b . kepentingan nasionalnya
c. masa depan penduduknya
d. masa depan warga negaranya yang
tinggal di negara sahabat
33.
Dengan politik luar negeri yang bebas
dan aktif itu, Indonesia akan men-
dudukan dirinya sebagai subjek dalam
hubungan luar negerinya dan tidak
sebagai objek, sehingga Indonesia tidak
dapat dikendalikan oleh haluan politik
negara lain yang berdasarkan pada ...
a. kepentingan-kepentingan nasional
negara lain itu sendiri
b. prinsip hidup yang saling mencari
keuntungan sendiri
c. hakikat bangsa yang telah merdeka
d. kehidupan bangsa lain
128
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
39.
Dalam rangka untuk memperkuat
ketahanan nasional ini, maka pelaks
ana-
an politik luar negeri Indonesia
dilaksanakan untuk ...
a. menunjang usaha pembangunan
ekonomi sebagai prioritas pertama
dalam rangka pembangunan
nasional secara keseluruhan
b. menciptakan kepentingan nasional
yang bebas dari narkoba
c. mewujudkan ciat-cita rakyat banyak
d. mendukung gerakan non blok
40.
Budaya asing pada era globalisasi
merebak ke pelosok tanah air. Untuk
itu, kita harus ...
a. tetap waspada terhadap budaya
asing tersebut, karena dapat
merusak budaya kita
b . tetap menghargai dan mengikutinya
c. melapor kepada yang berwajib
bahwa budaya asing telah datang di
negeri kita
d. menghargai, yang penting kita tahu
bahwa budaya asing itu kurang
berkenan di hati kita sendiri
41.
Perubahan dewasa ini sangat cepat,
untuk itu, kita harus tetap waspada
terdapat ...
a. arus globalisasi yang sangat pesat
b. memegang teguh terhadap segala
sesuatu peraturan yang ada di
masyarakat agar kita tidak
ketinggalan zaman
c. memperbaiki adanya perbedaan
antara warga masyarakat desa dan
kota
d. kemajuan yang dibawa oleh orang
yang pandai
42.
Masyarakat harus tetap waspada
dengan adanya informasi yang sangat
global, maka kita harus pandai
menyaring mana yang harus ....
a. diikuti maupun harus dihindari
b. kerjakan karena menyangkut
kepentingan masyarakat luas
c. pertahankan dari percaturan dunia
d. kembangkan dalam kehidupan di
masyarakat pedesaan
43.
Dalam era globalisasi, kita berada di In-
donesia dapat melihat dan bercakap-
cakap dengan bangsa lain secara ...
a. terus terang karena sudah modern
b . langsung dan dapat melihat dengan
kasat mata
c. bergantian yang penting percakapan
kita tidak merugikan bangsa lain
d. berurutan antara satu dengan
lainnya
44.
Untuk mengatasi sisi negatif dari
penerapan iptek, kita harus posisikan
pancasila sebagai penyaring terhadap
penerapan iptek, sehingga dapat ...
a. meningkatkan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
b . diterima oleh negara-negara luar
c. memperkaya kehidupan bernegara
d. dipertanggungjawabkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
45.
Globalisasi sebenarnya mencakup bidang
ekonomi, perdagangan, tek-nologi,
perilaku, dan ...
a. aspek-aspek kebudayaan lainnya
b . ilmu pengetahuan yang modern
c. kehidupan mata pencaharian
d. hubungan luar negeri secara
langsung
46.
Perdagangan bebas di belahan dunia
akan membawa dampak yang ...
a. baik dalam kehidupan perekonomian
di daerah pedesaan
b. kurang menguntungkan bagi
perkembangan dunia usaha
c. baik bagi pertumbuhan ekonomi
nasional
d. baik bagi para pejabat negara yang
pandai menyebab ekonominya
47.
Dengan potensi yang berbeda sudah
barang tentu manusia dapat ...
a. mengembangkan kemampuan yang
dimiliki
b . menunjukkan kepada orang lain
c. berbuat baik kepada orang lain
d. mengembangkan ilmu pengetahuan
129
Glosarium
48.
Politik luar negeri yang bebas dan aktif
diabdikan untuk ...
a. kepentingan kelompok tertentu
b . kepentingan individu
c. kepentingan golongan
d. kepentingan nasional
49.
Cita-cita seseorang tidak akan terwujud
dengan baik tanpa didasari adanya ...
a. kerja keras
b . semangat yang didorong oleh orang
lain
c. perhitungan yang matang
d. percaturan yang kuat dengan orang
lain
50.
Dalam perkembangan, bangsa kita
bukan hanya menyerap modal,
teknologi ilmu pengetahuan, dan dasar
keterampilan dari luar, tetapi termasuk
pula ...
a. nilai-nilai sosial dan politik yang
berasar dari kebudayaan lain
b. pergolakan yang ada dalam
masyarakat luas
c. daerahnya harus dipertimbangkan
d. mata pencaharian dari masyarakat
itu sendiri
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.
Era globalisasi perdagangan dunia berkembang sangat pesat, antara lain dibentuknya
AFTA. Sebutkan tujuan dibentuknya AFTA!
2.
Kapan dan mengapa APEC dibentuk?
3.
Sebagai pelajar di era globalisasi, apa yang kamu lakukan untuk memperoleh prestasi?
4.
Beri penjelasaan bahwa pengaruh globalisasi mencakup dalam berbagai bidang
kehidupan!
5.
Bagaimana sikap kamu terhadap masuknya budaya asing di era globalisasi?
6.
Tunjukkan berbagai dampak dari era globalisasi kehidupan berbangsa!
7.
Beri penjelasan mengenai prestasi diri bagi keunggulan bangsa!
8.
Beri contoh dan penjelasan berbagai prestasi yang pernah diraih oleh putra
terbaik bangsa!
9.
Mengapa kita harus berprestasi?
10.
Kapan kita harus berprestasi?
130
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
advokat
: ahli hukum yang berwenang sebagai penasihat atau pembela
perkara pengadilan; pengacara
(46)
angket
:
–
daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan
ruang untuk menjawab bagi setiap pertanyaan
(43)
–
penyelidikan oleh lembaga perwakilan terdapat kegiatan
pemerintah
(43)
anugerah
:
pemb
erian atau ganjaran dari pihak atas (orang besar dan
sebagainya) kepada pihak bawahan (orang rendah dan sebagainya);
karunia (dari Tuhan)
(95)
bilateral
:
kerja sama antara dua pihak
(72)
de facto
:
pengakuan negara-negara terhadap suatu negara yang telah berdiri
menurut syarat-syarat yang benar dan nyata
(10, 11, 12)
de jure
:
pengajuan secara resmi menurut hukum
(11, 12)
deklarasi
:
bersifat pernyataan
ringkas dan jelas
(78, 79, 81, ... )
dekolonisasi
:
penghapusan daerah jajahan
(78)
dekonsentrasi
: pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi
vertikal di wilayah tertentu
(36, 38, 40, ... )
demografis
:
bersifat (secara, menurut, berdasarkan) demografis
(12)
desentralisasi
:
peny
erahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah
dalam sistem NKRI
(36, 38, 40)
diplomasi
:
perundingan
(10, 23)
dominan
: bers
ifat sangat menentukan karena kekuasaan, pengaruh
(6)
efisien
:
ketepatan c
ara dalam menjalankan; kegunaan; ketepatgunaan;
kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat
(34, 53)
eksekutif
:
berkenaan dengan pengawasan (pengelolaan, pemerintahan) atau
penyelenggaraan sesuatu
(7, 11, 10, ... )
eksplorasi
:
penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan
lebih banyak (tentang keadaan), terutama sumber-sumber alam
yang terdapat di suatu tempat
(10)
fiskal
:
berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara
(37, 38, 40, ...)
globalisasi
:
proses masuknya
ruang lingkup dunia
(70, 73, 82, ... )
imigrasi
:
perpindahan penduduk dari negara lain kenegara tertentu dengan
tujuan menetap
(9, 13)
indikator
: sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau
keterangan: seseorang yang akan melakukan sesuatu pekerjaan
sebaiknya menggunakan yang sudah ada, kenaikan harga dapat
menjadi adanya inflasi
(52)
Glosarium
131
Glosarium
infiltrasi
:
kegiatan penyusupan pero
rangan atau kelompok melalui celah-
celah atau kelemahan-kelemahan dalam wilayah lawan untuk
melemahkan atau menghancurkan kekuatan lawan sebagai
tindakan pendahuluan bagi suatu penguasaan wilayah lawan
(22)
kabinet
: presid
en, wakil presiden, dan para menteri
(11)
komunitas
: paguyupan, kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang
hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu
(77)
kondusif
: membawa kehidupan warga negara atau warga masyarakat
semakin baik seperti yang dihadapkan
(18)
konstitusional
:
berkaitan dengan, sesuai dengan, atau diatir oleh konstitusi suatu
negara
(76)
kontinen
: d
aratan yang berada di bawah permukaan air, di luar lautan teritorial
sedalam 200 meter atau lebih
(10)
korupsi
:
penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan
lain sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain
(46)
motivasi
: daya dorong untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai dapat membawa hasil
(97, 101, 112, ... )
multidimensional : berbagai bidang kehidupan
(13)
nepotisme
: perilaku yang memperlihatkan kenekaan yang berlebihan kepada
kerabat dekat, kecenderungan untuk mengutamakan
(menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan,
pangkat dilingkungan pemerintah
(46)
objektif
: mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat
atau pandangan pribadi
(98)
otonomi
: pemerintah sendiri
(31, 33, 35, ... )
pemerintah pusat : presiden RI yang memegang kekuas
aan pemerintah negara RI
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945
(46,33, 38, ... )
pendapatan daerah : semua hak d
aerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
(33, 59, 61,
... )
politik
: segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya)
mengenai pemerintahan negara atua terhadap negara lain; dalam
dan luar negeri; kedua negara itu bekerja sama dalam bidang
ekonomi dan kebudayaan, partai dan organisasi
(35, 37, 39, ... )
potensi
: kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembang-
kan; kekuatan; kesanggupan; daya
(31, 38)
prerogratif
: hak istimewa yang dimiliki presiden tanpa persetujuan DPR dapat
memberikan grasi abolisi, amnesti, dan rehabilitasi
(7)
prestasi
: hasil yang telah dicapai
(95, 96, 97, ... )
profesionalitas
: kemampuan untuk bertindak secara profersional
(38)
progresif
: ke arah kemajuan
(73)
proporsional
: sesuai dengan proporsi; sebanding, seimbang; berimbang
(119, 124)
regional
: bersifat ke daerah/lokasi
(28)
132
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
religius
: bers
ifat keagamaan
(70)
represif
: menekan, mengekang, menahan, atau menindas
(26, 27)
retribusi
: pungutan uang untuk pemerintah (kota) proja dan sebagainya,
sebagai balas jasa; akan ditarik dari setiap kendaraan yang lewat
dijalan itu
(47, 49, 53, ... )
spesifik
:
kusus; bersifat kusus; khas
(97,108,121, ... )
stabilisator
:
orang, alat, dan sebagainya yang membuat stabil
(6)
subversi
:
tindakan atau kegiatan yang bertugas untuk mengubah
(25, 31, 32)
visi
:
tujuan yang akan dicapai
(73)
yustisi
:
kehakiman; peradilan
(34)
133
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Ade Maman Suherman, 2003.
Organisasi Internasional dan Integrasi Ekonomi Regional dalam
Perspektif Hukum dan Globalisasi
. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Amandemen UUD 1945
. Surakarta: PT Pabelan.
Anjar Any, 1989.
Siapa Penggali Pancasila.
Cetakan ketiga. Solo: UD Mayasari.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
Materi Pelatihan Terintegrasi
. Cetakan pertama.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Djaali, et al. 2003.
Hak Asasi Manusia (Suatu Tinjauan Teoritis dan Aplikasi).
Jakarta: CV
Restu Agung.
Hakim, Muhammad A.S. 1999.
Politik Kewarganegaraan Landasan Redemokratisasi di In-
donesia
. Jakarta: Erlangga.
James J Fok. 2005.
Indonesia Heritage
. Jakarta: Anta Tour Indonesia.
Kansil, Cst. 1980.
Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.
Cetakan keempat.
Jakarta: PN Balai Pustaka.
Ketetapan-Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa Tahun 1998
. Surakarta: PT Pabelan.
L.S. Originnle. 1990.
Tata Negara
. Cetakan pertama. Jakarta: PT Gramedia.
Lima Undang-Undang Penegak Hukum dan Keadilan
. Bandung: Fokus Media.
Martinah Prodjohamidjoyo. 2003.
Strategi Memenangkan Perkara.
Cetakan ketiga. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Moeljanto. 1999.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
. Cetakan keduapuluh. Jakarta: Bumi
Aksara.
Notosusanto, Nugroho. 1992.
Sejarah Nasional Indonesia.
Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka.
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.